Jakarta, Liputan7up.com – Ketua Pengurus Harian Yayasan Instansi Customer Indonesia (YLKI) Tulus Kekal memandang, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tidak pernah memberi sangsi yang sepadan pada tiap-tiap masalah kecelakaan pesawat Lion Air. Termasuk juga pada masalah jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 di perairan Karawang beberapa waktu lalu.
“Kita rasakan tingkat pelanggaran yang dikerjakan dan sangsi tidak seimbang,” kata Tulus di Lokasi Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (3/11).
Tulus memandang, sangsi pada Lion masih begitu mudah sehingga tidak dapat memberi dampak kapok. Katanya, tidak cukuplah bila cuma lakukan perputaran atau perubahan direktur atau teknisi.
“Sangsi Kemenhub ini lembek. Kurang cuma menggeser Direktur Tehnik, mengaudit tarif,” katanya.
“Saya tidak berani menyimpulkan (ada) cincai (ada persetujuan terselubung). Tetapi saya lihat sangsi yang dikasihkan dan pelanggaran itu tidak sinkron,” sambungnya.
Ia ikut minta pemerintah tidak cuma mengarah manajemen Lion Air berkaitan jatuhnya pesawat JT-610. Tapi ikut Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Hawa Kemenhub.
“Saya ikut menekan audit Dirjen Perhubungan Hawa untuk mengamati Lion Air, masih dapat tidak?” katanya.
