Jakarta, Liputan7up.com – Wakil Presiden Jusuf Kalla menghadiri Sidang Majelis Umum ke-73 PBB di Markas Besar PBB di Kota New York. Dalam pidatonya, JK, begitu dia dipanggil, menyatakan Indonesia siap meningkatkan jumlahnya pasukan perdamaian di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) jadi 4.000 prajurit sampai 2019.
Waktu ini, jumlahnya pasukan perdamaian Indonesia sudah sampai 3.500 prajurit.
“Kita tidak akan berhenti disana. Kita siap berperan 4.000 pasukan perdamaian sampai 2019, dengan tingkatkan pembagian pasukan wanita,” kata Wakil presiden JK. Demikian diambil dari Pada, Jumat (28/9).
Wakil presiden mengatakan, Indonesia yakin jika operasi pasukan perdamaian dibawah PBB mesti selalu diteruskan.
Dalam peluang tersebut, JK juga mengutarakan terima kasih atas keyakinan beberapa negara PBB pilih Indonesia menjadi Anggota Tidak Masih Dewan Keamanan PBB 2019-2020.
Indonesia, kata JK, akan bekerja sebaik-baiknya dalam rencana wujudkan perdamaian dunia dan menginginkan support beberapa pihak.
Sesaat itu, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengatakan, saat ini pasukan perdamaian PBB wanita banyaknya masih amat sedikit atau cuma 3 % dari keseluruhan pasukan.
Untuk Indonesia sendiri, setidaknya ada 111 wanita yang jadi pasukan perdamaian baik untuk sipil ataupun militer. Kehadiran mereka akan ditingkatkan banyaknya.
Retno mengemukakan, pasukan perdamaian PBB wanita jadi keperluan dalam perlakuan perseteruan dan pascakonflik.
“Sebab banyak korban perseteruan merupakan anak dan wanita yang lebih mempunyai keyakinan dan kenyamanan dengan wanita,” tuturnya.
