Bisnis

Uji Coba Kereta Bandara, Mesin Masih Berisik Seperti Dengan Singapura

Liputan7up

Jakarta, Liputan7up – Kereta Api (KA) ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta resmi beroperasi hari ini mulai dari Stasiun Sudirman Baru. Sejak pagi tadi penumpang berdatangan, ada yang memang mengejar pesawat, ada pula yang ingin mencoba.

Anggi Setiawan (45) merupakan salah satu penumpang yang ingin mencoba kerata bandara. Ia bersama suami, anak dan ayahnya naik kereta dari bandara ke Stasiun Sudirman Baru pukul 14.10 WIB.

“Kami parkir mobil di bandara, sekitar pukul 12.00 WIB. Saya bersama keluarga sengaja mau coba mumpung lagi libur,” kata Anggi di Stasiun Sudirman Baru, Jakarta Pusat, Rabu (26/12).
Anggi menilai pengoprasian kereta bandara berjalan dengan baik di hari perdana. Fasilitas yang ada di stasiun dan yang ada di dalam kereta memadai bagi pengunjung.

Sayang, kata Anggi, alur penumpang yang keluar dari kereta dan yang akan masuk belum teratur dengan rapi di Stasiun Bandara Soekarno-Hatta. Sering kali antrean penumpang menumpuk karena ada penumpang yang berpapasan dari berlawanan arah.

“Mungkin karena baru ya, jadi belum rapi alurnya. Saya yakin kalau alur penumpang diatur pasti akan teratur, orang Indonesia menurut kalau disuruh antre,” kata Anggi.

Sementara, Ulfatunnisa Amalia (24) salah satu penumpang yang tiba di bandara pukul 11.00 WIB dari Banyuwangi sengaja naik kereta untuk mengetahui kualitas kereta bandara.

“Saya sudah pernah naik kereta bandara yang di Medan, sama kaya yang di sana. Stasiun dan kereta sudah bagus, tidak jauh beda sama yang ada di Singapura,” kata Ulfa.

Ulfa merasa nyaman dengan tata letak kursi di dalam kereta. Jarak antar kursi di buat tidak dekat sehingga ada ruang yang cukup untuk menempatkan kaki.

Pengalaman berbeda disampaikan Anto Sumario (65), penumpang yang mengantar sepupu ke bandara untuk berangkat umroh. Ia merasa kerata bandara terlalu berisik bila dibandingkan dengan KRL.

“Kalau ayunan jelas kereta ini enak karena per masih baru, tapi kalau suara berisik sekali. Saya biasa naik KRL sehari-hari enggak seberisik ini. Tadi saya tanya teknisi, kata dia memang dari sananya,” kata Anto.

Pada tahap promosi ini, harga tiket dijual Rp30 ribu per orang. Harga normal tiket akan dijual Rp70 ribu per orang, walau sebenarnya harga tiket normal Rp 100 ribu per orang.

Ulfa menilai tiket seharga Rp 70 ribu sangat tepat. Harga itu lebih murah dari pada naik mobil dan menghemat waktu.

Sementara, Anggi menilai harga tiket Rp 70 ribu tepat. Namun perlu ada fasilitas yang ditambah bila tiket dijual dengan harga tersebut.

“Mungkin dalam kereta bisa ditambah fasilitas WiFi. Kemudian stasiun lain yang dilewati seperti Duri, Manggarai dan Batu Ceper dibuat sebagus Stasiun Sudirman Baru,” kata Anggi Kepada team Liputan7up

 

 

To Top