News

Tolak Separatis, Massa Bakar Bendera Bintang Kejora di Papua

[ad_1]

SENTANI – Ratusan warga Sentani membakar bendera bintang kejora di di Kantor Kabupaten Jayapura, Papua. Aksi dilakukan di depan Bupati Jayapura Mathius Awaitouw itu sebagai bentuk penolakan terhadap kelompok separatis.

Koordinator aksi, Sarlen LS Dobondoy mengajak masyarakat tidak terlibat dalam organisasi-organisasi liar yang menghambat pembangunan di Jayapura.

“Kami masyarakat adat khususnya warga Sentani tidak terlibat dalam kelompok kelompok liar seperti kelompok KNPB (Komite Nasional Papua Barat) yang selama ini sudah meresahkan masyarakat,” ujarnya, Senin (1/5/2016).

Sebelumnya koalisi masyarakat itu berkumpul di Lapangan Makam Theys Eluay. Massa membentangkan spanduk dan menancapkan bendera merah putih di sekitar lapangan Theys.

Seorang orator, Ayatanoi Eluay dalam orasinya mengatakan, bahwa sebagai masyarakat adat Sentani harus hormati tatanan adat yang ada di tanah Papua, karena itu adalah dasar agar saling menghargai

“Ada kelompok-kelompok yang selalu membuat masalah di atas tanah Papua, contohnya KNPB. Kita terjebak dalam konspirasi dan terjebak dalam kelompok tersebut. Mengenai ULMWP saya sudah ketemu Beny Wenda dan beliau menangis karena tidak ada keberhasilan sehingga kelompok ULMWP sudah membohongi masyarakat Papua,” ujarnya.

Menurutnya masyarakat Sentani sepakat hanya ingin sejahterakan. “Kami tidak akan bergabung dengan kelompok KNPB karena harus berpatokan kepada tatanan adat dan NKRI ,” ujarnya.

Peserta aksi lainnya, Harlem Saroy membaca pernyataan sikap yang isinya, masyarakat adat Sentani tidak ada yang terlibat ataupun tergabung dalam KNPB.

Kedua, masyarakat Sentani menentang keberadaan KNPB di Sentani, karena keberadaannya dinilai telah meresahkan warga.

“Menolak ULMWP menjadi anggota MSG karena selama ini telah membohongi masyarakat Papua. Keempat, meminta kepada pemerintah dan aparat keamanan untuk bersikap tegas terhadap masyarakat pegunungan yang telah berbuat kriminalitas untuk dikembalikan ke daerah asalnya,” sebutnya.

Selanjutnya masyarakat adat Sentani mengharapkan terciptanya keamanan dan ketertiban di Kabupaten Jayapura sehingga pembangunan dapat berjalan dengan baik.

Pemerintah kabupaten maupun propinsi diminta menyerahkan proyek pembangunan di Jayapura kepada masyarakat adat Sentani. Serta meminta agar pemerintah daerah untuk menyelesaikan permasalahan sosial seperti pembayaran ganti rugi tanah bandara secepatnya.

Di tempat terpisah, ribuan masa aksi KNPB yang sebelumnya melakukan demonstrasi di Lingkaran Abepura, Perumnas 3 Waena, dan Lingkaran Taman Imbi Jayapura, ditangkap aparat kepolisian. Saat ini massa masih tertahan di Lapangan Mako Brimob Polda Papua di Kotaraja, Abepura.

[ad_2]

To Top