News

Takut Ditangkap Polisi Seorang Mahasiswa Kupang Tewas Lompat Ke Jurang

Takut Ditangkap Polisi Seorang Mahasiswa Kupang Tewas Lompat Ke Jurang

Jakarta, Liputan7up.com – Semmy Ndun (23), salah satunya mahasiswa kampus swasta terpenting di Kupang, Nusa Tenggara Timur, dinyatakan wafat sesudah melompat ke satu jurang di sekitar kali Liliba.

Semmy melompat ke jurang dan wafat, karena berupaya hindari aparat kepolisian, yang lakukan penggerebekan judi bola guling di Jalan Bunda Hati Kudus, Kelurahan Oesapa Selatan, Kecamatan Kelapa Lima, Rabu (19/9) dini hari.

Beberapa info mengatakan, korban bersama dengan lima warga yang lain yang hindari kejaran polisi, dengan tindakan melompat ke jurang. Ke lima warga ini berinisial TB, AEK, JAL, LMA dan PA. Mereka alami luka serius di sekujur badan dan dirawat intens di RSUD Kota Kupang.

Mereka tidak tercatat menjadi warga ditempat, akan tetapi dari kelurahan lainnya yang menghadiri kedukaan di tempat tersebut. Empat orang yang lain pelaku judi bola guling ditangkap kepolisian dan sesaat melakukan kontrol di Polres Kupang Kota.

Kapolres Kupang Kota AKBP Anthon C Nugroho pada wartawan menuturkan, penggerebekan ini dikerjakan oleh Unit Sabhara bersama dengan Polda NTT, yang memperoleh info warga adanya tindakan perjudian di lokasi Oesapa Selatan. Pihaknya langsung berjalan ke arah tempat.

“Setibanya di tempat peristiwa, beberapa pelaku judi bola guling spontan berlarian hindari kejaran petugas, dan pihaknya berhasil mengamankan empat orang pelaku serta beberapa tanda bukti, lalu dibawa ke Polres Kupang Kota,” tuturnya.

Anthon memberikan, inisial empat pelaku yaitu, DDAB, PH, NI, dan RP, dengan tanda bukti berbentuk uang tunai sekitar Rp 2,25 juta, meja bola guling tiada bola, monitor angka, kain oranye, 1 botol bedak, serta karung berwarna putih.

Sesaat jenazah korban Semmy Ndun sesudah dievakuasi oleh tim SAR dari dalam jurang, langsung dibawa ke kampung halamannya di Kabupaten Timor Tengah Selatan, untuk disemayamkan keluarga.

“Sesudah dibawa ke rumah sakit Bhayangkara Titus Uly, pihak keluarganya hadir untuk mengatur jenazahnya, lalu kami menyerahkan pada keluarganya untuk setelah itu membawa jenazahnya ke SoE, Kabupaten TTS,” lebih Anthon.

Berkaitan peristiwa ini, Anthon minta pada masyarakat Kota Kupang, supaya tidak lakukan perjudian dalam situasi apa pun. Karena pihaknya akan tindak tegas.

“Masalah perjudian jadi atensi Polda NTT dan Polres deretan, sehingga masyarakat mesti hindari tindakan perjudian berbentuk apa pun, bahkan juga siapa saja yang ikut serta perjudian akan kami tindak tegas,” tegasnya.

To Top