News

Proses Evakuasi Turis dan Warga Menuju Lombok Daratan

Jakarta, Liputan7up.com – Gempa berkekuatan 7 SR yang mengguncang wilayah kepulauan Lombok, NTB pada akhir pekan lalu juga membuat para turis panik termasuk di gugusan pulau (gili) yang berada di sekitaranya, termasuk Gili Trawangan.

Pada Senin (6/8) pagi ini, para turis, termasuk warga dan pekerja bisnis pariwisata di pulau tersebut memadati pantai dermaga demi mendapat giliran dievakuasi menuju Lombok daratan.

Berdasarkan data yang diterima dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 17.00 WIB setidaknya telah 2700 orang baik warga negara Indonesia (WNI) dan warga negara asing (WNA) yang dievakuasi dari Gili Trawangan, Gili Air serta dan Gili Meno Lombok.
“Tim SAR mengerahkan sembilan kapal. Diperkirakan evaluasi terjadi cepat karena personel dan kapal sudah memadai. Dan laut sudah pasang. Jadi kapal bisa bersandar,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Graha BNPB, Jakarta Pusat, Senin (6/8).

Mereka yang dievakuasi itu dibawa ke Pelabuhan Bangsal di Pamenang, Kabupaten Lombok Utara.

Setibanya di Bangsal, kata Sutopo, sebagian besar wisaatawan langsung menuju bandar internasional Lombok yang berada di Praya, Kabupaten Lombok Tengah

“Maka dari itu ada peningkatan jumlah penumpang, penerbangan di bandara ditambah menjadi 18 penerbangan. Bandara Internasional Lombok beroperasi selama 24 jam,” kata Sutopo.

Hingga sampai saat ini, Sutopo menjelaskan evakuasi terhadap wisatawan masih akan terus dilanjutkan. Sembilan kapal tersebut akan terus melakukan evakuasi sampai semua tak ada lagi yang ingin dievakuasi.

Sutopo menegaskan bahwa pemerintah tak pernah mengimbau untuk mengevakuasi para wisatawan di tiga gili tersebut, melainkan inisiatif tersebut datang dari para wisatawan yang mengalami trauma terhadap kejadian tersebut.

“Evakuasi permintaan para turis. Turis yang ada di pada tiga Gili itu bukan insiatif pemerintah tapi para turis yang keluar dengan keinginan sendiri,” kata Sutopo.

Sutopo mengatakan para turis, pekerja pariwisata, dan warga meminta kepada pemerintah untuk dievakuasi selain akibat trauma juga karena terpengaruh isu potensi tsunami.

“Untuk itu saya tegaskan tidak wajib untuk keluar, kondisinya aman, tidak ada kewajiban mereka untuk keluar dari 3 kawasan gili tadi, ini saya tekankan agar mereka tenang,” kata Sutopo.

 

To Top