News

Permintaan Terakhir Gadis SD Di Karawang Sebelum Meninggal

Permintaan Terakhir Gadis SD Di Karawang Sebelum Meninggal

Jakarta, Liputan7up.com – Jasad Ririn Agustin (11) sudah disemayamkan pihak keluarga pada Sabtu (15/9) lalu sesudah dikerjakan otopsi di RSUD Karawang. Akan tetapi nama dan sehari-harinya gadis cilik yang masih duduk dibangku kelas enam sekolah basic itu masih terbayang sampai meningkatkan rasa sedih dan duka mendalam buat ke-2 orang-tua serta keluarga.

Bapak korban Carwin (45) tidak menyangka anak bungsunya itu wafat lewat cara mengenaskan dan diketemukan sudah membusuk di kamar mandi rumah kontrakan. Rumah kontrakan itu persis ada di muka rumah tempat tinggalnya.

Carwin juga tidak sempat membayangkan bila anak kedua-duanya itu wafat begitu cepat. Karena, pihak keluarga tidak merasakan firasat apa pun. Akan tetapi tiga hari sebelum kematiannya Ririn sudah sempat mengemukakan satu keinginan.

“Keinginan paling akhir cuma meminta tongkat Pramuka di cat, tidak sempat narasi apa-apa lagi,” kata Carwin, di kediamannya di Dusun Rawasari RT 01/03 Desa Jomin Barat, Kotabaru, Karawang. Selasa (19/9).

Walau tidak ada firasat akan tetapi korban berperilaku manja terhadapnya.
“Tetapi belakangan dia begitu manja dengan saya,” kenang Carwin.

Carwin juga menceritakan sebelum peristiwa Ririn hilang, dia begitu bahagia dengan dibuatkan tongkat untuk latihan Pramuka di sekolahnya.

“Sebelum hilang sekitar pukul 15.30 WIB, temannya bernama Nanda nyamper ngajak pergi bareng,” tuturnya.

Semenjak itu lah keluarga merasa kaget karena Ririn tidak juga pulang hilang sampai tengah malam. Keluarga makin dibikin cemas. Pasalnya sesudah dicari ke rekan dan sanak saudara, Ririn tidak juga diketemukan.

“Selalu jelas saat proses penelusuran korban hilang tidak merasa berprasangka buruk anak saya disekap dikamar kontrakan pelaku depan rumah,” paparnya.

Seperti didapati, Ririn Agustin (11) yang masih duduk dibangku kelas IV SDN Jomin Barat, Karawang wafat dan diketemukan di kamar mandi kontrakan tetangga tempat tinggalnya telah dalam keadaaan membusuk . Korban diketemukan sesudah diberitakan hilang saat tiga hari dari peristiwa awal.

Pendapat sesaat tidak hanya disekap anak baru tumbuh remaja itu meninggal karena dibunuh. Itu mengacu pada proses peristiwa serta identifikasi Polisi yang menyatakan bila dalam masalah kematiannya ada jeratan di lehernya.

“Kami harap keluarga, minta supaya Polisi selekasnya mengungkapnya. Pelaku dapat juga diamankan dan dijaring dengan hukuman seberat – beratnya,” Carwin memungkasinya dengan urai air mata.

To Top