Jakarta, Liputan7up.com – Kekacauan memberi warna proses eksekusi penggusuran rumah warga yang terserang project tol Cinere-Jagorawi (Cijago) step II yang dikerjakan di Kelurahan baktijaya, Kecamatan Sukmajaya, Depok. Beberapa warga pemilik tempat menampik dikerjakan eksekusi karena merasa belumlah terima uang pembayaran.
Beberapa ratus pasukan kombinasi sudah siap-siap dari pagi sudah di tempat untuk mengawal jalannya eksekusi. Akan tetapi dalam realisasinya berlangsung tindakan penolakan dari warga. Bahkan juga sudah sempat berlangsung tindakan sama-sama dorong pada warga dengan petugas yang berjaga.
Kekacauan berlangsung di dekat tempat project, persisnya di samping tembok tol. Saat itu salah satunya warga melempar batu mengarah alat berat dan langsung ditangkap petugas. Lalu berlangsung tindakan sama-sama dorong pada petugas dengan warga.
Team Jaguar juga langsung turun dan melerai kekacauan. Masyarakat dibawa keluar tempat dan didamaikan supaya tidak emosi. “Tenang ya, ini kami cuma menjalankan pekerjaan. Dengarkan saya,” kata Katim Jaguar Iptu Winam Agus, Senin (10/12).
Sesudah ditenangkan Team Jaguar, warga lalu dapat dibawa bicara dengan damai. Mereka cuma pasrah lihat barang-barangnya diangkut keluar rumah. Walau sebenarnya mereka mengakui belumlah terima uang pembayaran ubah rugi.
“Kami tidak menantang. Kami cuma meminta waktu supaya kami ambil uang kami dahulu di Pengadilan Negeri Depok. Sesudah uang cair baru kami keluar rumah dengan suka-rela. Tetapi janganlah diminta seperti ini,” kata Edi Sahril, salah satunya warga.
Ia dan beberapa warga yang lain mengakui sedih dengan PN Depok yang telah lakukan eksekusi. Pasalnya keinginan mereka untuk ditunda tidak dipenuhi. “Dengan pemakaian kekuasaan, aparat kami diminta. Ini belumlah inkrah dari Pengadilan Tinggi atau MA tetapi telah dilakukan,” katanya.
Imam dari Team Eksekusi PN Depok mengatakan, keseluruhan rumah yang dilakukan sekitar 30 bidang. Terbagi dalam 10 rumah di Kelurahan Bakti Jaya dan 20 rumah di Kukusan, Beji. “Nilainya beragam. Untuk hari ini di Bakti Jaya dahulu. Peluang di Kukusan besok,” tutupnya.
