NEW YORK – Badai salju yang mengancam jiwa dan mengarah ke Timur Laut AS, mempengaruhi kehidupan 20 persen orang Amerika, membuat mereka pekerja dan siswa tinggal di rumah, menghentikan ribuan penerbangan dan membuat pihak berwenang di New York melarang mobil jalan serta menutup operasi kereta bawah tanah.
Warga mengenangkan pada Sandy, badai besar yang melanda Pantai Timur AS pada tahun 2012, gubernur di enam negara Pantai Timur menyatakan keadaan darurat. Badai dapat mempengaruhi hingga 60 juta orang di hampir selusin negara.
Badan Cuaca Nasional memperingatkan “mengancam jiwa badai salju” yang bisa membuang sebanyak 30 inci (76 cm) salju di bagian daerah pada tingkat hingga empat inci per jam. Angin mungkin embusan angin hingga 55 mph (80 kph) di sekitar New York City.
Layanan Cuaca Nasional (NSW) di New York mengatakan sekitar salju setinggi 5,5 inci jatuh di kawasan Central Park – Manhattan pada awal Selasa dan hampir sembilan inci di Long Island..
Team Liputan7up di Boston melaporkan Selasa pagi berembus angin hingga 70 mph di Nantucket Memorial Airport.
“Silakan tinggal di rumah,” kata Gubernur New Jersey Chris Christie warga, memerintahkan semua tapi pekerja pemerintah yang paling penting di negara bagian pulang dari Senin sore hingga Rabu di awal.
Gubernur New York Andrew Cuomo melarang kegiatan wisata mulai 23:00 . Hanya kendaraan darurat yang dibolehkan berada di jalan-jalan di 13 wilayah kabupaten, termasuk New York City, pinggiran Westchester dan Long Island. Bagi pengendara yang melanggar biasa diancaman denda $ 300- setara Rp.3,6 juta.
“Jika Anda berada di mobil Anda dan Anda berada di setiap jalan, kota, desa, kota, itu tidak masalah, setelah pukul 11, Anda akan secara teknis akan melakukan kejahatan,” kata Cuomo. “Ini bisa menjadi masalah hidup dan mati sehingga hati-hati diperlukan,” tegasnya.
Larangan mengemudi tambahan di Connecticut, Massachusetts dan New Jersey membawa perjalanan di seluruh wilayah macet di tengah kondisi putih-out dekat.
