Jakarta, Liputan7up.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyanggah tuduhan Ombudsman yang menyebutkan jika instansi antirasuah mengambil alih rekaman CCTV tempat tinggal Novel Baswedan.
“Kami butuh memperjelas banyak hal berkaitan dengan pertemuan wartawan ORI (Ombudsman Republik Indonesia). Pertama, tidak benar jika dikatakan KPK lakukan penyitaan pada CCTV di dalam rumah Novel,” papar Juru Bicara KPK Febri Diansyah saat di konfirmasi, Jumat (7/12).
KPK mengaku sudah menempatkan CCTV di tempat tinggal Novel menjadi sisi dari mitigasi resiko pada pegawai instansi antirasuah. KPK sudah memberi rekaman itu pada Polri supaya penyidikan masalah penyerangan itu berjalan mulus.
“Malah KPK sudah memberi salinan master CCTV tersebut pada penyidik Polri yang mengatasi masalah tersebut,” tuturnya.
Perihal itu dikerjakan supaya Novel Baswedan tidak kembali dipersulit. Novel saat ini masih melakukan proses pemulihan mata karena serangan tersebut, jangan pernah justru kembali ditanggung untuk menunjukkan.
“Novel awal mulanya sudah dicheck seringkali, bahkan juga saat kontrol di Singapura didampingi oleh Pimpinan KPK saat itu. Jadi salah ikut bila ada beberapa pihak yang mengatakan Novel tidak pernah dicheck awal mulanya,” tutur Febri.
Awal mulanya, Ombudsman Republik Indonesia temukan maladministrasi dalam proses penyelidikan masalah penyerangan air keras pada penyidik senior KPK Novel Baswedan.
Dalam pertemuan wartawan itu, disinggung masalah CCTV di tempat tinggal Novel Baswedan yang diambil KPK dan salinannya di kirim ke penyidik Polri. Perihal itu dinilai menjadi salah satunya penghalang pengusutan masalah tersebut.
“Itu bukti kan. Tetapi diambil oleh KPK dan pada akhirnya KPK menyerahkan kloningnya pada Polri. Kloning kan suatu yang tidak dapat di terima dengan hukum. Kami memandangnya menjadi kendala,” tutur Komisioner Ombudsman Adrianus Kantor Ombudsman RI, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis 6 Desember 2018.
