News

Ketua DPD Golkar Jabar Siap Pimpin Demo Tenaga Honorer

Ketua DPD Golkar Jabar Siap Pimpin Demo Tenaga Honorer

Jakarta, Liputan7up.com – Ketua DPD Golkar Jawa barat Dedi Mulyadi menyatakan diri siap pimpin demo tenaga honorer di Jakarta. Demo tersebut berisi tuntutan supaya tenaga honorer diangkat jadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tiada tes.

Perihal itu ditegaskan Bekas Bupati Purwakarta tersebut di depan beberapa tenaga honorer di Purwakarta. Mereka tergabung dalam Komunitas Honorer Kelompok 2 Indonesia atau FHK2I.

Dedi bersama dengan FHK2I menggelar tindakan unjuk perasaan di muka Universitas Kampus Pendidikan Indonesia Purwakarta, di Jalan Veteran, Kelurahan Nageri Kaler, Purwakarta, Sabtu (22/9).

“Saya siap pimpin demo tenaga honorer di Jakarta. Mereka telah lama mengabdi. Orang yang telah lama mengabdi ngapain mesti turut tes CPNS, harusnya langsung diangkat,” kata Dedi.

Menurut Dedi, persyaratan waktu bakti dan pengalaman tenaga honorer dalam bekerja mesti jadi pertimbangan.

“Lihat waktu baktinya. Kasihan mereka, perjuangan dari pertama dengan honor kecil tidak dihargai,” katanya berapi-api.

Batasan umur 35 Tahun yang diputuskan dalam Ketentuan Menteri PAN-RB No 36 Tahun 2018 menurutnya tidak berkaitan. Perihal ini berimpilkasi pada terabaikannya tenaga honor yang ada diatas umur tersebut.

“Rata-rata mereka telah berusia. Berarti, sebetulnya jika diangkat menguntungkan negara karena SDM mereka telah mencukupi. Waktu kerjanya juga jadi dikit saat nanti bekerja menjadi ASN,” papar Dedi.

Orasi Dedi Mulyadi tersebut diamini beberapa tenaga honorer. Hulusi (35) contohnya, berujar jika paparan Dedi merupakan jeritan hati yang mewakili masukan tenaga honorer di Indonesia.

“Jelas saya sepakat atas apakah yang dikatakan Kang Dedi. Itu masukan kami saat ini. Itu jeritan hari kami. Saya telah 10 tahun mengabdi, rekanan saya telah ada yang 20 tahun. Semestinya kami memperoleh prioritas jadi ASN,” kata Lusi.

Perihal seirama diutarakan oleh Rizki (37). Usia sudah memupuskan harapannya untuk turut tes CPNS. Lebih, bila turut tes juga peluang lulusnya begitu kecil karena mesti berkompetisi dengan beberapa ratus ribu pelamar.

“Ini bagaimana negara kita ini. Saya minta kebijaksaan untuk kami tenaga honorer. Beberapa senior kami juga masih banyak, ada berumur 39 tahun, ada yang 40 tahun,” katanya.

To Top