[ad_1]
YOGYAKARTA – Keluarga almarhum Kapten Cpn Agung Kurniawan, salah satu korban jatuhnya helikopter TNI di Poso, Sulawesi Tenggara, rela bila jenazahnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta.
“Kalau harus dimakamkan di taman makam pahlawan yang di sana (Jakarta), kami harus ikhlas dan legowo,” kata kakak sepupu Agung, Dwi Mariyanto, di rumah duka di Jalan Mergansan III/1171, Kelurahan Brontokusuman, Kecamatan Mergansan, Yogyakarta, Senin (21/3/2016).
Menurutnya, keluarga Agung yaitu orangtuanya bernama Ponimin dan Sumirah, mertua, istrinya yang bernama Tri bersama tiga anaknya masing-masing berusia 8 tahun, 6 tahun, dan 5 bulan, serta adiknya Boby berangkat ke Jakarta. “Kami bangga karena salah satu anggota keluarga kami dimakamkan di Kalibata,” katanya.
Dwi mengungkapkan, Agung yang merupakan kelahiran 3 April 1982 merupakan lulusan Akmil tahun 2003 lalu. Ia memiliki karier yang bagus di TNI AD karena Agung merupakan anak yang cerdas.
Dari awal, Agung bercita-cita menjadi anggota TNI. “Soalnya bapaknya juga seorang tentara. Orangnya aktif. Dia memang ingin jadi tentara,” ujar Dwi.
Agung saat akan berangkat ke Poso sempat pamit kepada salah seorang adiknya Desi Kuniawati. “Sempat pamit sama Mbak Desy makanya dia shock,” katanya.
Dari rumah duka, terlihat bendera kuning sebelum masuk ke gang. Kursi tampak berjajar di depan rumah duka. Sejumlah warga datang untuk menyampaikan ucapan duka cita, termasuk teman-teman Kapten Agung ketika sekolah di SD dan SMP di Kota Yogyakarta.
Sejumlah anggota TNI AD dari Koramil maupun Kodim Kota Yogyakarta juga tampak melayat di rumah duka. Maklum saja, ayah almarhum merupakan pensiunan TNI AD di Kodim Kota Yogyakarta sebelum pindah tempat tinggal di Ambarawa, Jawa Tengah.
[ad_2]
