News

Jokowi Yakin Pemberantasan Korupsi Menurun Usai Teror Pimpinan KPK

Jakarta, Liputan7up.com – Presiden Joko Widodo atau Jokowi mulai bicara berkaitan serangan teror bom pada dua Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Jokowi meyakini serangan teror tersebut tidak akan membuat pemberantasan korupsi jadi kendor.

“Saya meyakini jika pemberantasan korupsi tidak kendor pada teror-teror seperti ini,” tutur Jokowi di Gudang Perum Bulog Divre Jakarta Utara, Kamis (10/1).

Jokowi menyatakan serangan teror pada KPK kali ini tidak kembali dapat ditolerir. Menurutnya, teror ini adalah bentuk intimidasi pada penegak hukum. Untuk itu, Jokowi sudah memerintah Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk tangkap pelaku teror.
“Tempo hari siang telah saya perintahkan ke langsung ke Kapolri untuk menindak dan mengakhiri ini dengan selesai,” kata Jokowi.

Awal mulanya, benda disangka bom molotov diketemukan di muka rumah tempat tinggal Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode M Syarif, di Kalibata Selatan, No 42C, Jakarta Selatan. Sesaat, benda lainnya berbentuk botol kaca yang disangka masih aktif di dalam rumah tersebut kini ditangkap pihak ke polisian.

Sesaat itu, tempat tinggal Ketua KPK Agus Rahardjo pun jadi tujuan teror bom. Kepala Biro Penerangan Penduduk (Karopenmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo, membetulkan adanya peristiwa tersebut.

Ada insiden di tempat tinggal Pak Agus dan Pak Laode,” kata jenderal polisi bintang satu ini saat di konfirmasi wartawan, Rabu (9/1). Dari tanda bukti yang didapatkan penyidik di tempat peristiwa, turut diambil alih pecahan botol.

“Pantas disangka ledakan itu datang dari bom, tetapi masih dianalisis macamnya,” kata Dedi.

To Top