Jakarta, Liputan7up.com – Tiga unit pesawat tempur punya TNI AU T-50 Golden Eagle melaksanakan Operasi Panah dan Jelajah Medan. Operasi digelar di lokasi hawa Nusa Tenggara Timur (NTT) saat tiga hari.
Kepala Penerangan Lanud EL Tari Kupang Letnan Satu Kal Hafiq Shodiq pada Pada di Kupang, Senin, mengatakan, Operasi Panah dan Jelajah Medan itu dikerjakan mulai Senin (28/1) s/d Rabu (30/1).
“Tempat jelajahnya di semua lokasi NTT, termasuk juga lokasi perbatasan, baik darat, laut ataupun hawa,” tuturnya di Kupang.
Tiga unit pesawat tempur T-50 dari Skuadron 15 Lanud Iswahyudi itu saat tiga hari di NTT akan mengawasi serta mengamati kedaulatan NKRI di propinsi berbasiskan kepulauan itu.
Operasi Panah dan Jelajah Medan ini, katanya, untuk tahun 2019 ini NTT jadi tempat pertama, sebelum nanti setelah itu tiga unit pesawat tempur itu akan beroperasi mengawasi dan mengamati lokasi hawa, laut dan darat di daerah yang lain.
“Tahun ini Lanud El Tari Kupang memperoleh peluang pertama untuk Operasi Panah dan Jelajah Medan, sebelum nanti akan bertolak ke Lanud yang lain,” tutur ia.
Tidak hanya pesawat tempur T-50, satu unit Helikopter Super Puma dari Skuadron 6 Lanud Atang Sanjaya Bogor pun diturunkan untuk menolong mengawasi lokasi NTT dari beberapa intimidasi.
Operasi Panah dan Jelajah Medan itu dilaksanakan di NTT bukan karena propinsi berbasiskan kepulauan itu mendapatkan intimidasi, tapi karena sudah jadi perintah dari Mabes TNI AU untuk lakukan patroli hawa tiap-tiap tahunnya.
“Penduduk janganlah kuatir atau cemas. Operasi Panah dan Jelajah Medan ini bukan bermakna daerah ini sedang terancam, akan tetapi ini sisi dari peranan TNI AU mengawasi kedaulatan NKRI sekaligus juga mengawasi supaya masyarakat masih aman,” lebih ia.
Malah, katanya, masyarakat dengan adanya beberapa pesawat tempur TNI AU itu tentu akan memberi perasaan aman.
