News

Indonesia Masuk 10 Negara Layak Kunjung Versi Lonely Planet

Indonesia Masuk 10 Negara Layak Kunjung Versi Lonely Planet

Jakarta, Liputan7up.com – Pernyataan internasional pada pariwisata Indonesia kembali menggema. Kali ini, oleh Lonely Planet. Mereka masukkan Indonesia dalam 10 negara terbaik untuk didatangi tahun 2019. Indonesia ada di rangking 7.

Rujukan ini jelas tidak main-main. Sebab, keran wisatawan mancanegara ke Indonesia dapat makin deras mengalir. Faktanya jelas. Lonely Planet adalah tips buat wisatawan mancanegara.

Lonely Planet adalah buku tips perjalanan dan penerbit alat digital paling besar dalam dunia. Perusahaan ini dipunyai oleh BBC Worldwide yang beli 75% saham dari pendirinya, Maureen dan Tony Wheeler pada tahun 2007 dan 25% bekasnya pada bulan Februari 2011.

Rincian 10 negara terbaik untuk didatangi tahun 2019 yang direferensikan Lonely Planet, diedarkan dalam buku Best In Travel 2019. Tidak hanya tiga besar diatas, nyatanya Indonesia masuk posisi ke-7 negara terbaik untuk berlibur tahun 2019 vs Lonely Planet. Karena sangat istimewanya, Cover buku Best in Travel 2019 bergambar Pura Ulun Danu di Bali.

Serta asal tahu saja, Indonesia jadi satu-persatu negara di Asia Tenggara yang masuk rincian. Tidak ada nama Thailand atau Malaysia yang saat ini jadi kompetitor. Perihal ini pasti membuat bangga.

Ada beberapa fakta kenapa beberapa expert Lonely Planet masukkan Indonesia dalam rincian top 10. Kekayaan alam dan budaya Indonesia jadi fakta pertama. Kekayaan ini membentang dari Sabang sampai Merauke.

“Indonesia mempunyai lebih dari 17.000 pulau. Terbagi dalam bermacam budaya, kuliner, dan agama. Semua membentang antar pulau, tawarkan segudang pengalaman,” catat Lonely Planet dalam buku itu.

Di satu bagian, Lonely Planet ikut tuliskan keadaan paling akhir Indonesia yang sudah sempat terserang bencana gempa. Akan tetapi, mereka menulis jika Indonesia adalah negara yang aman untuk didatangi.

“Gempa baru-baru ini berlangsung di sejumlah sisi Indonesia yang ada di trek Ring of Fire. Tanggapan atas musibah alam masih dikerjakan, tetapi negara ini masih aman buat beberapa wisatawan,” tutur Lonely Planet.

Bukan sekedar keadaan Indonesia yang disorot. Kebijakan Pemerintah Indonesia memberi akses Bebas Visa Kunjungan (BVK) untuk 169 negara dalam dunia, ikut dipuji. “Akses bebas visa untuk 169 negara. Belum pernah lebih gampang untuk bertandang ke negara tropis ini,” catat Lonely Planet.

Paling akhir, pihak Lonely Planet ikut menyarankan kebanyakan orang untuk selekasnya berlibur ke Indonesia. “Pergilah saat ini ke Indonesia, sebelum semua rahasianya terekspose!” pendapat Lonely Planet.

Dalam rincian itu, Sri Lanka tempati rangking pertama. Dibarengi Jerman dan Zimbabwe di tempat 2 dan 3. Sedangkan rangking 4, 5, 6, beruntun diduduki oleh Panama, Kyrgyzstan, dan Yordania.

Indonesia ada di rangking 7, diatas Belarusia, Sao Tome and Principe, dan Belize yang diambil di rangking 8, 9, dan 10. Menteri Pariwisata Arief Yahya mengakui bangga dengan keberhasilan Indonesia.

“Terima kasih atas penghargaan sekaligus juga yang diumumkan minggu ini, 24 Oktober 2018. Pertama, masuk 10 besar Negara terbaik untuk didatangi tahun 2019 vs Lonely Planet. Alat, dengan salah satunya produk majalah terbarunya berjudul ‘Best Travel 2019’ itu jadi #BestSeller dengan cover Pura Ulun Danu Bali, latar belakang kesejukan langit biru, pegunungan dan kabut putih. Dan kedamaian photo refleksi pura dari pantulan permukaan air. The best trends, destinations, journeys and experiencesfor the year ahead,” tuturnya.

Menurut dia, capaian ini adalah prestasi baru yang makin membanggakan. “Makin memberikan keyakinan, dan makin tunjukkan, pilihan Pak Presiden Jokowi mengambil keputusan Pariwisata menjadi sector prioritas, saat 4 tahun beruntun itu telah benar. Presiden pilih pariwisata menjadi core economy, DNA bangsa dan masa depan Indonesia itu makin terkonfirmasi,” tuturnya.

Menpar memandang, buat bangsa Indonesia prestasi ini mempunyai arti 3C, Calibration, Confidence dan Credibility.

“Dari bagian calibration, ketetapan Lonely Planet tempatkan Indonesia No 7 dari 10 top daftar itu telah melalui proses Calibration. Telah ditera dan dikurasi dengan standar persyaratan dunia, yang sama untuk semua tujuan dan negara di semua dunia. Alat yang telah lahir semenjak 1973, dan mempunyai TV Channel semenjak 1994, dan tahun ini genap 45 tahun itu tentu mengawasi popularitasnya menjadi alat pariwisata dunia,” tuturnya

Sedangkan untuk confidence, satu penghargaan meningkatkan percaya diri Bangsa Indonesia, keyakinan diri, menjadi bangsa pemenang. “Kita bukan bangsa pecundang. Ini pula mengonfirmasi jika Alami Sumber dan Cultural Sumber kita memang selalu top 20 dunia, vs TTCI Travel Tourism Competitiveness Index dari World Economic Komunitas (WEF),” tuturnya.
.
Penghargaan itu dengan external, akan meningkatkan kredibilitas di mata bangsa-bangsa lainnya di semua dunia. Dalam bahasa marketing, reputasi ini akan membuat customers, wisman, makin meyakini, jika Indonesia memang bagus.

To Top