News

Hilang Kontak 16 Nelayan Dari Aceh Ditangkap Di Myanmar

Hilang Kontak 16 Nelayan Dari Aceh Ditangkap Di Myanmar

Jakarta, Liputan7up.com – Sekitar 16 orang nelayan asal Aceh diberitakan diamankan oleh otoritas negara Myanmar di lokasi perbatasan. Waktu ini nelayan asal Aceh yang disangka terdampar itu belumlah bisa dihubungi dan berkomunikasi dengan pihak Panglima Laot di Aceh.

Sekretaris Panglima Laot Aceh, Miftach Cut Adek mengatakan, 16 nelayan asal Aceh ini diamankan Selasa (6/11) sekira pukul delapan pagi waktu ditempat. Sampai saat ini, mereka belumlah dapat berkomunikasi dengan beberapa pihak.

“Sampai saat ini mereka tidak bisa dihubungi (kehilangan kontak). Mereka minta pertolongan advokasi dari Pemerintah Aceh,” kata Miftach Cut Adek, Jumat (9/11) di Banda Aceh.

Miftach menyangka, penangkapan ini dikarenakan nelayan asal Aceh itu masuk teritorial negara lainnya yaitu Myanmar dan ikut bersebelahan dengan Thailand. Mereka disangka bukan menyengaja masuk ke lokasi negara lainnya, tapi karena terbawa arus dan cuaca jelek.

“Kita menyangka karena mesin rusak dan terikut arus,” tuturnya.

Pihak Panglima Laot sudah bekerjasama dengan Pemerintah Aceh, Bakamla RI, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), KBRI Myanmar, Thailand dan ikut Menteri Luar Negeri RI.

“Kita telah berikan melalui surat tercatat,” katanya.

Boat KM Buntan Layanan diberitakan pergi dari Idi Rayeuk, Kabupaten Aceh Timur pergi melaut pada tanggal 31 Oktober 2018 pukul 14.00 WIB. Sampai saat ini disangka mereka masih ditahan di Myanmar.

To Top