News

Heli Jatuh di Poso, DPR: TNI Harus Cermat Pantau Cuaca

[ad_1]

JAKARTA – Anggota Komisi I DPR RI Bobby Adhityo Rizaldi menekankan pentingnya evaluasi atas insiden jatuhnya helikopter milik TNI AD jenis Bell 412 EP dengan nomor HA 5171 saat melaksanakan tugas operasi perbantuan kepada Polri di Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.

Untuk saat ini, kata Bobby, TNI harus memberikan santunan memadai bagi 13 prajurit yang gugur dalam masa tugasnya tersebut.

“Saya mengharapkan TNI memberikan santunan yang memadai bagi prajurit tersebut,” ungkapnya kepada wartawan, di Jakarta, Senin (21/3/2016).

Ke depan, lanjutnya, setiap operasi udara harus lebih cermat dalam memantau perubahan cuaca. Harus ada perbaikan sehingga tak ada lagi kejadian serupa ke depannya.

“Ke depan lebih baik lagi dalam melakukan aktivitas pantau cuaca sehingga musibah atas faktor cuaca bisa diminimalisir. Sudah cukup banyak kecelakaan heli atas cuaca seperti heli Bolko di Cianjur,” sebutnya.

TNI AD Penerbad harus mengecek kembali kesiapan weather radar dan flight plan termasuk Instrument Flight Rules (IFR) dan Visual Flight Rule (VFR).

“Helikopter biasa terbang mengikuti surface contour, sehingga cuaca sebagai triggering factor bisa diantisipasi termasuk penangkal petir di setiap heli,”

Sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Tatang Sulaiman mengatakan penyebab kecelakaan sementara diduga karena faktor cuaca. Namun demikian hingga saat ini, penyebab jatuhnya helikopter tersebut masih dalam tahap penyelidikan.

Dia menjelaskan awal kejadian, sekira pukul 17.20 WITA Helikopter berangkat dari Desa Napu menuju Poso. Kemudian, sekira pukul 17.55 WITA helikopter yang berpenumpang 13 orang jatuh di atas perkebunan Kelurahan Kasiguncu, Kecamatan Poso Pesisir.

Adapun 13 korban yang meninggal di dalam helikopter yaitu tujuh penumpang dan enam kru, dengan rincian Kolonel Inf Saiful Anwar (Danrem 132/Tdl), Kolonel Inf Heri, Kolonel Inf Ontang R. P., Letkol Cpm Tedy, Mayor Inf Faqih, Kapten Dr.Yanto, Prada Kiki, Kapten Cpn Agung, Lettu Cpn Wiradi, Letda Cpn Tito, Serda Karmin, Sertu Bagus, Pratu Bangkit.

Langkah awal yang telah diambil oleh pihak TNI adalah Pangdam VII/Wirabuana sedang memimpin pencarian dan evakuasi terhadap korban, 12 orang sudah dapat diidentifikasi dan satu orang bernama Lettu Cpn Wiradi masih dalam pencarian.

Kedua, Ke-12 jenazah korban, malam kemarin juga langsung di evakuasi ke RS Bhayangkara, Palu, untuk mendapatkan identifikasi. Kemudian hari ini, semua korban akan di evakuasi menuju ke rumah duka masing-masing.

Ketiga, TNI masih melaksanakan investigasi dalam rangka mengumpulkan informasi jatuhnya pesawat helikopter itu.

[ad_2]

To Top