Bisnis

Dollar Tembus Rp 14.500 Kebutuhan Bahan Baku Semakin Mahal

Jakarta, Liputan7up.com – Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengungkapkan penguatan nilai dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah memberikan dampak kepada industri yang bahan bakunya berasal dari impor.

Airlangga menceritakan, sebenarnya dolar AS yang menguat menguntungkan bagi industri orientasi ekspor dan mengandalkan bahan baku lokal. Pasalnya, nilai ekspornya akan semakin banyak meskipun nilainya biayanya tetap sama.

“Tetapi ada tantangan besar yang bahan baku impor yang jual ke domestik. Apalagi kalau utangnya dolar. Jadi kena pukul dua kali,” kata Airlangga di Komplek Istana, Jakarta, Jumat (20/7/2018).

Dia menjelaskan, bagi industri yang mengandalkan bahan baku impor harus mengeluarkan biaya lebih tinggi meskipun harganya tetap sama.

“Untuk itu saya harapkan ada stabilisasi rupiah. Stabil. Untuk industri, saya bilang penting untuk melakukan substitusi impor,” ujar dia.

Adapun, Mantan Anggota Komisi VI DPR ini berharap pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bisa stabil sesuai dengan asumsi dasar makroekonomi di APBN.

“Asumsi di bujet ke depan kan Rp 14.200, jadi tentu kita berharap lah bisa ke Rp 14.200 itu,” tutup dia.

To Top