News

BPJS Kesehatan RSUD Garut Menunggak Hingga 40 Miliar

Jakarta, Liputan7up.com – Tunggakan klaim dana Badan Penyelenggara Agunan Sosial (BPJS) Kesehatan buat RSUD Dokter Slamet, Kabupaten Garut, Jawa Barat, belumlah dibayarkan pemerintah pusat. Banyaknya tidak tanggung-tanggung, sampai Rp 40 miliar dalam 5 bulan ke belakang.

“Bila dihitung sampai sekitar Rp 40 miliar,” tutur Direktur RSUD dr. Slamet Garut, dr Maskut Farid, Selasa (8/1).

Macetnya pencairan dana klaim BPJS Kesehatan Garut terjadi hampir 1/2 tahun alias 6 bulan. Keadaan itu cukuplah menyusahkan pihak rumah sakit, dalam menutupi besarnya cost operasional service kesehatan punya Pemda Garut tersebut.

Waktu ini, karena keterlambatan pembayaran klaim itu, pembayaran honorarium atau tunjangan medis, penyediaan obat-obatan pasien, sampai pembangunan fisik infrastruktur rumah sakit jadi terhalang. “Akan tetapi, meski begitu tersedianya obat tidak dipengaruhi benar-benar,” katanya.

Pihak RSUD Garut sangat terpaksa memutar otak untuk mengurangi beban operasional. Yaitu dengan menjajaki kerja sama dana utangan pihak Bank Syariah Mandiri, untuk menangani keperluan dana talang pada semua operasional rumah sakit. “Untuk awal tahun memang cukup sulit, semoga Maret nanti dapat kembali lancar,” katanya.

Tidak hanya itu, supaya supply keperluan rumah sakit masih berjalan, pihak rumah sakit masih memberi prioritas pembayaran, terpenting buat perusahaan relasi dengan taraf kecil menengah ke bawah yang datang dari Garut.

Sesaat untuk pembayaran perusahaan besar, pihaknya minta untuk ditangguhkan sesaat waktu, sampai dana klaim BPJS dibayarkan pemerintah. “Yang pasti relasi tentu dibayarkan,” tuturnya.

To Top