Jakarta, Liputan7up.com – Pemberantasan narkoba di Samarinda, akan lebih garang di 2019 yang akan datang. Team pemberantasan BNN kota Samarinda, diberi 6 senjata api laras panjang dan laras pendek. Walau demikian, pemakaiannya diyakinkan sesuai dengan standard opersional mekanisme (SOP).
“Ada laras panjang type shotgun, dan laras pendek type glock,” kata Kasi Berantas BNN Kota Samarinda, Kompol Risnoto, dalam info resmi di kantornya, Kamis (27/12).
Kepala BNN Kota Samarinda AKBP Siti Zaekomsyah di peluang itu menyatakan, ke enam senpi itu, telah mempunyai peti uang penyimpanan senpi, di BNN Samarinda. Mereka yang menggunakannya, bukan sembarang orang.
“Ada SOP. Anggota kita di tim berantas, diberi dan ditempatkan oleh pimpinan, untuk menjalankan pekerjaan dari mulai pemberian peringatan. Digunakan, jika jiwa petugas terancam,” kata Siti.
Diterangkan, rintangan pemberantasan narkoba di 2019 makin besar. Mengingat, ada tanda-tanda di Samarinda ada home industri sabu yang lain, tidak hanya yang disibak Ditreskoba Polda Kaltim, akhir November 2018 lalu, dan menceploskan 2 terduga.
“Beberapa pengedar ini sudah mengetahui, jika BNN dan kepolisian, mengamati ketat jalan peredaran narkoba. Tetapi, saat ini berubah ke home industri,” tutur Siti.
“Tahun 2010, ada tersingkap home industri ekstasi. Tahun ini, sabu. Bahan bakunya gampang didapat, dan pengawasan tidak seketat dengan narkoba yang telah jadi, untuk disebarkan,” lebih Siti.
Perketat pengawasan timbulnya home industri di 2019, lanjut Siti, BNN Samarinda menggandeng ketua RT, untuk menolong pengawasan lingkungan. “Kita ikut pengaturan dengan deretan 59 kelurahan. Tidak hanya senpi menjadi suport operasional di 2019, di BNN Kaltim ikut akan gunakan K-9 (anjing pelacak) untuk penindakan,” demikian Siti.
