News

Bandung Barat Memperoleh Bantuan Alsintan Seribu Traktor

Bandung Barat Memperoleh Bantuan Alsintan Seribu Traktor

liputan7up – Kementerian Pertanian (Kementan) bersama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengalirkan pertolongan alat mesin pertanian (Alsintan) pada beberapa petani di KBB. Pertolongan alat-alat pertanian berbentuk 1.000 traktor, pompa air, 200.000 bibit tanaman, serta 200.000 ayam kampung.

Pertolongan itu diserahkan langsung oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman serta Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna. Dilihat Wabup KBB Hengki Kurniawan serta Ketua Fraksi PKB DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal.

Mentan Amran mengatakan, pertolongan traktor, bibit benih kopi, serta ayam, hanya untuk menstimulan petani lebih produktif lagi. Hingga, dalam 4 tahun paling akhir ini pihaknya sudah lihat penambahan produk domestik bruto (PDB) sampai Rp 460 triliun, dengan nilaI export naik 29% atau Rp 1,3 triliun.

“Saya lihat Pak Bupati Bandung Barat ini begitu sayang pada petani, sebab beliau backgroundnya petani serta peternak hingga memahami apakah yang diperlukan petani,” papar Mentan Amran, Kamis (21/3).

Ia memberikan, pada periode yang sama pertolongan pertanian yang digelontorkan untuk beberapa petani di Jawa Barat sampai Rp 30 triliun. Selain dari Kementan, katanya, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Ketinggalan, serta Transmigrasi pun ikut memberi pertolongan.

“Tahun 2015 kami ingat, dahulu pertolongan kira-kira cuma Rp 1 triliun. Kami angkat jadi Rp 2 triliun. Lalu alat mesin pertanian, s/d ini hari di semua Jawa Barat ini totalnya kira-kira 26.185 unit, totalnya Rp 500 miliar,” katanya.

Bupati Aa Umbara menjelaskan, lokasi Bandung Barat adalah salah satunya lokasi pertanian hingga pemerintah daerah mesti men-support. Pertanian yang di dukung dari Kementerian Pertanian ini menjadi usaha untuk bikin petani di KBB semakin maju serta sejahtera.

“Saya mengharap dengan dialirkannya beberapa ribu traktor serta alat-alat pertanian lainnya ini bisa meningkatkan sejahtera serta perkembangan beberapa petani di Bandung Barat. Ini sebagai bentuk prinsip serta janji yang saya tepati untuk memberi traktor serta alat-alat simpatisan pertanian pada petani,” katanya.

Dianya terasa bangga sebab banyak petani dari KBB yang telah sukses. Tidak cuma dalam tingkatkan kesejahteraan ekonominya, tetapi pun buka lapangan kerja buat orang lain.

Hingga, otomatis turut menolong pemerintah dalam kurangi angka pengangguran. Lebih ada pula petani asal Lembang, yang sudah memperoleh penghargaan dari Organisasi Pangan serta Pertanian (FAO).

Oleh karenanya, lanjut Umbara, generasi muda janganlah kurang percaya diri atau malu untuk tekuni bagian pertanian. Pihaknya akan mendukung beberapa generasi milenial yang ingin sukses dalam pertanian.

“Generasi milenial dapat sukses dari bidang pertanian. Perlihatkan kegigihan, usaha keras, serta tidak mudah menyerah. Agar pemerintah daerah kelak yang dukungan untuk dukungan alat-alat pertaniannya,” katanya.

Cucun Ahmad Syamsurijal menjelaskan, modernisasi pertanian ini diinginkan bisa merangsang petani milenial untuk membuat pertanian berkepanjangan di Indonesia.

“Saya berikan ini semua menjadi bentuk riil Kementerian Pertanian yang diamanatkan melalui APBN setiap tahunnya. Ini satu perihal yang mengagumkan terdapatnya perhatian dari Kementerian Pertanian dalam memberi pertolongan alsintan,” kata Cucun.

Dia juga begitu mengapresiasi pada Kementerian Pertanian yang selalu lakukan modernisasi pertanian dalam lakukan beberapa langkah inovatif dalam bagian pertanian berkepanjangan.

“Bicara lumbung pangan, janganlah berfikir padi saja. Negara lain tidak miliki, Indonesia dapat membuat. Karena itu, kita dari Komisi IV DPR RI mengapresiasi kapasitas Kementerian Pertanian, Dinas Pertanian Propinsi Jawa barat serta Dinas Pertanian Kabupaten Bandung. Cukup sudah mengagumkan perhatian pemerintahan Jokowi serta Jusuf Kalla ini,” ungkapnya.

Sesaat, Direktur Jenderal Prasarana serta Fasilitas Pertanian (PSP) Sarwo Edhy menjelaskan, fasilitasi alsintan oleh pemerintah bukan sebatas menolong mempermudah dalam pemrosesan tempat ataupun panen, tapi adalah barang modal yang perlu diurus dengan profesional jadi unit usaha layanan yang menguntungkan.

Sarwo Edhy mengharap, karenanya ada penyaluran pertolongan alsintan, Pemda diinginkan santer mengadakan bintek perbengkelan alsintan, dalam penerapan progran percepatan tanam serta keperluan produksi pertanian teratasi untuk keperluan penduduk luas.

“Bintek perbengkelan alsintan langsung praktik ini penting dikerjakan. Sebab buat grup tani yang baru terima pertolongan alsintan dari sisi pemeliharaan ataupun pemakaiannya belumlah maksimal,” ungkapnya.

To Top