News

Tukang Ojek Di Kalteng Bunuh Diri Karena Batal Nikah

Jakarta, Liputan7up.com – Putus cinta dengan idola hati memang menyakitkan. Ditambah lagi sampai tidak berhasil menikah. Semua gagasan indah yang sudah dirangkai pupus.

Kepedihan itu yang dirasakan Gonti (17) seorang pengemudi ojek online di Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Gonti diketemukan telah tidak bernyawa di tepi Jalan Tjilik Riwut Palangka Raya, Kalimantan Tengah, disangka kuat karena minum toksin ikan.

Kanit Reskrim Ipda Rahis Fadhillah Polsek Pahandut Kota Palangka Raya Ipda Rahis Fadhillah mengatakan korban alami kecelakaan tunggal sesudah minum toksin ikan.

“Memang benar, almarhum tersebut alami kecelakaan tunggal. Akan tetapi sebelum alami kecelakaan, yang berkaitan menenggak toksin, disangka karena sakit hati karena alami putus cinta sehingga tidak berhasil menikah dengan kekasih yang begitu disayangi,” tuturnya, Kamis (6/12).

Pihak keluarga korban tidak ingin dikerjakan visum saat jenazah ada di kamar jenazah RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya.

“Saat jasadnya akan dikerjakan visum oleh tim dokter forensik rumah sakit, pihak keluarga minta tidak perlu dikerjakan visum dan mereka ikhlas dengan peristiwa tersebut,” tuturnya.

Rahis menuturkan, rangkuman itu ikut diperkokoh info beberapa saksi mata saat diminta info oleh Kepolisian. Sebelum diketemukan meninggal, korban sudah sempat coba bunuh diri, akan tetapi tidak berhasil.

Sesudah dikerjakan penyidikan, Kepolisian ditempat bekerjasama dengan tim dokter forensik. Hasil kontrol tunjukkan jika yang berkaitan menenggak toksin ikan, sebelum alami kecelakaan tunggal yang menerpa korban.

Waktu dievakuasi dari tempat korban diketemukan meninggal, kondisinya benar-benar tidak ada luka lebam karena bentrokan keras. Akan tetapi, dari mulut yang berkaitan keluarkan air liur.

Rangkuman penyidik Reserse Kriminil Polsek Pahandut, Unit Laka Lalu Polres Palangka Raya dan dokter forensik menyatakan jika korban meninggal karena disangka menenggak toksin. Akan tetapi saat akan dikerjakan visum, pihak keluarganya menampik jenazah divisum.

“Kami minta pada pihak keluarganya untuk membuat surat pengakuan dengan dibubuhi materai 6.000, supaya di masa datang kami tidak disalahkan dan lain-lain dalam masalah ini,” tutur Rahis. Seperti diberitakan Pada.

To Top