News

Seorang Pria Dihajar Massa Diduga Akan Lakukan Penculikan Dan Pencabulan

Jakarta, Liputan7up.com – Lelaki bernama Dominggus alias Minggo (41) babak belur dipukuli warga di Kelurahan Batua, Kecamatan Manggala, Makassar, Jumat (3/11) malam. Ia disangka pelaku eksperimen penculikan dan pencabulan di gang sempit pada bocah wanita umur delapan tahun berinisial Sw yang masih duduk di bangku kelas III SD.

Waktu ini, Dominggus ditangkap di Mapolrestabes Makassar sesudah dilimpahkan dari Polsek Manggala. Mukanya masih lebam dan abuh. Untuk memperlancar usaha penyidik dari unit Perlindungan Wanita dan Anak (PPA) kerjakan interogasi, menyengaja dihadirkan orang asal Kabupaten Toraja yang ikut asal daerah pelaku ini karena nyatanya yang berkaitan tidak begitu fasih berbahasa Indonesia.

Mengenai korban Sw didampingi bapaknya Sb (33) dan ibunya Hd (28) masih sesaat diambil keterangannya, Sabtu, (4/11) oleh penyidik dari unit PPA Polrestabes Makassar di selter Pusat Service Terpadu Pemberdayaan Wanita dan Anak (P2TP2A) Dinas Pemberdayaan Wanita dan Perlindungan Anak (DP3A) Makassar.

Penyidik unit PPA Polrestabes Makassar, Bripka Kahar menuturkan, berdasar pada info orang-tua korban jika peristiwanya pukul 21.00 wita. Korban Sw disuruh oleh neneknya untuk beli air mineral yang tidak jauh dari rumah. Waktu di muka gang sempit dan buntu, pelaku mendekati korban dengan fakta untuk menanyakan alamat. Korban langsung ditarik paksa masuk ke gang sempit dan gelap disamping ruko itu lalu meraba badan korban.

“Korban meronta dan berhasil terlepas lalu lari ke tempat tinggalnya dan mengemukakan ke ibunya. Ibunya ke arah gang itu dan masih merasakan pelaku. Waktu di tanya mengapa bawabawa anak kecil, pelaku menjawab untuk bertanya alamat. Tetapi ibu korban ini menanyakan kembali mengapa bertanya alamat ke anak-anak, pelaku tidak dapat menjawab dan berupaya lari. Waktu itulah ibu korban ini berteriak sampai warga banyak yang datang lalu tangkap dan menganiaya pelaku. Sebab luka karena dimassa itu, pelaku dibawa ke RS Bhayangkara,” papar Bripka Kahar.

Ditambahkan, pihaknya belumlah menyimpulkan masalah itu apa pendapat usaha penculikan atau eksperimen pencabulan anak dibawah usia karena pemungutan info pada pelaku belumlah optimal. Sedikit bicara diperkirakan masih trauma selesai dimassa warga. Pemungutan info pada korban dan orangtua korban ikut belumlah selesai.

“Info keluarga pelaku jika pelaku ini depresi atau ada kelainan jiwa, ini akan dijelajahi kebenarannya diantaranya mencari surat info medis yang dapat membetulkan perihal itu. Pelaku ini tinggal di jl Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Biringkanaya yang jaraknya begitu jauh dari tempat TKP. Ini pula salah satunya yang akan diselidiki, mengapa dapat pelaku ada di TKP di Kecamatan Manggala. Ikut diketemukan segepok uang punya pelaku yang diambil alih, kondisinya begitu rapi. Jika ia orang ada kelainan jiwa, tidak mungkin sususan uang itu begitu rapi,” kata Bipka Kahar.

Sb, bapak dari korban Sw ikut mempertanyakan kehadiran uang yang diketemukan di saku celana pelaku. Katanya, umumnya jika orang kelainan jiwa, uang itu akan diremas. Tetapi ini kondisinya rapi sehingga diduga uang itu pemberian seseorang bila contohnya arah pelaku menyeret putrinya masuk gang sempit itu untuk menculik.

“Tetapi itu ikut, jika memang ingin menculik, mengapa pelaku tidak gerak cepat. Justru tinggal dalam tempat sesudah putri saya berhasil terlepas sesudah meronta. Kami berharap polisi dapat selekasnya menulusuri masalah ini,” papar Sb saat didapati di selter P2TP2A.

To Top