News

KPK Panggil Anak Setnov Jadi Saksi Terkait Kasus Idrus Marham

KPK Panggil Anak Setnov Jadi Saksi Terkait Kasus Idrus Marham

Jakarta, Liputan7up.com – Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan kontrol Komisaris PT Skydweller Indonesia Mandiri, Rheza Herwindo. Putra dari Setya Novanto itu akan dicheck menjadi saksi untuk terduga Idrus Marham dalam masalah pendapat suap PLTU Riau-1.

Kontrol Rheza merupakan penjadwalan lagi dari kontrol Senin 27 Agustus 2018, tempo hari.

“Saksi Rheza Herwindo berdasar pada up-date info yang kami terima, penjadwalannya dikerjakan di hari Selasa 28 Agustus 2018,” tutur Juru Bicara KPK Febri Diansyah saat di konfirmasi, Selasa (28/8).

KPK sendiri telah mulai mengecek saksi-saksi untuk terduga Idrus Marham. Kontrol dikerjakan untuk membuat kontruksi masalah suap PLTU Riau-1 ini makin jelas.

Idrus Marham jadikan terduga ke-3 oleh instansi antirasuah sesudah mantan Wakil Ketua Komisi VII DPR Eni Maulani Saragih dan pemilik Blackgold Alami Insurance Limited Johanes Budisutrisno Kotjo. Idrus disangka dengan berbarengan dengan Eni terima hadiah atau janji oleh Johanes berkaitan masalah ini .

Idrus dimaksud bertindak menjadi pihak yang menolong melepaskan Blackgold untuk mengerjakan project PLTU Riau-1. Bekas Sekjen Golkar itu dijanjikan uang USD 1,5 juga oleh Johanes bila Johanes berhasil mengerjakan project sejumlah USD 900 juta itu .

Project PLTU Riau-I sendiri masuk dalam project 35.000 Megawatt yang gagasannya akan dikerjakan Blackgold, PT Samantaka Batubara, PT Pembangkit Jawa-Bali, PT PLN Batubara dan China Huadian Engineering Co. Ltd.

KPK telah mengecek beberapa saksi dalam masalah pendapat suap ini , mereka salah satunya Direktur Utama PT PLN Sofyan Basir, serta Direktur Utama PT Pembangkitan Jawa-Bali Investasi Gunawan Y Hariyanto. Lalu Direktur Utama PT Pembangunan Jawa Bali (PJB) Iwan Agung Firstantara dan Direktur Utama PT Samantaka Batubara Rudi Herlambang.

Kontrol pada mereka untuk memahami kongkalikong PT Pembangkit Jawa Bali (PJB) dengan pejabat PT PLN berkaitan penunjukan langsung perusahaan Blackgold, PT Samantaka Batubara, PT Pembangkit Jawa-Bali, PT PLN Batubara dan China Huadian Engineering Co. Ltd jadi satu konsorsium yang mengerjakan project tersebut .

Ditambah lagi, dari balik jeruji besi, Eni Saragih sudah sempat membuka peranan Sofyan Basir dan Kotjo sampai PT PJB kuasai 51 % asset. Nilai asset itu sangat mungkin PT PJB menunjuk langsung Blackgold menjadi mitranya.

Pada Januari 2018, PJB, PLN Batu Bara, BlackGold, Samantaka, dan Huadian di tandatangani Letter of Intent (LoI) atau surat kesepakatan usaha yang dengan hukum tidak mengikat beberapa pihak. LoI diteken untuk memperoleh Kesepakatan Pembelian Tenaga Listrik (PPA) atas PLTU Riau-1. Samantaka gagasannya akan jadi penyuplai batu bara untuk PLTU Riau-1.

To Top