News

2 Napi Di Lapas Trenggalek Konsumsi Narkoba

2 Napi Di Lapas Trenggalek Konsumsi Narkoba

Jakarta, Liputan7up.com – Dua narapidana di Rumah Tahanan Kelas IIB Trenggalek, Jawa Timur disangka konsumsi narkoba type sabu-sabu. Perihal ini didapati sesudah dikerjakan tes urine dengan acak pada beberapa puluh sipir dan warga binaan Rabu (14/11).

“Hasil rapid test tunjukkan urine ke-2 warga binaan tersebut memiliki kandungan amphetamin, merupakan salah satunya zat yang terdapat dalam sabu-sabu,” kata Plt Kepala BNN Kabupaten Trenggalek Kompol Susetya Budi Penting seperti diambil Pada, Kamis (15/10).

Dua narapidana yang teridentifikasi mempunyai sampel urine memiliki kandungan amphetamin itu, kini dalam proses kontrol selanjutnya tim BNN.

Pada kedua-duanya dikerjakan proses ‘assessment’ atau seperti penyidikan dengan tehnik interviu untuk pastikan apa kandungan amphetamin tersebut datang dari salah satunya produk narkoba yang mereka mengkonsumsi saat di Rutan.

“Bila benar pasti akan dijelajahi selanjutnya dari tempat mana aslinya dan bagaimana narkoba itu dapat masuk ke rutan,” tuturnya.

Keseluruhan warga binaan (narapidana dan tahanan titipan) yang dikerjakan kontrol sampel urine dengan acak sejumlah 75 orang. Tidak hanya warga binaan, BNN ikut lakukan kontrol urine pada semua deretan sipir termasuk juga Kepala Rutan Trenggalek Dadang Sudrajat.

Akhirnya, pada sipir dan petinggi rutan dinyatakan nihil atau negatif.

“Sedangkan untuk pegawai rutan sendiri, berdasar pada hasil kontrol di rapid test semua dinyatakan negatif,” katanya.

Dengan hasil tersebut nantinya BNN akan selalu bekoordinasi dengan pihak rutan. Perihal ini dikerjakan, walau berdasar pada hasil rapid test dinyatakan positif, akan tetapi dua warga binaan tersebut belumlah pasti konsumsi narkoba.

Faktanya, kata Budi, ada banyak type obat-obatan yang ikut mempunyai kandungan hampir sama juga dengan narkoba, sehingga bila dikerjakan tes pada rapid tes akhirnya positif.

Untuk itu butuh dikerjakan kontrol dengan mendalam, apa yang berkaitan konsumsi narkoba, atau cuma minum obat spesifik.

“Belumlah pasti yang dikonsumsi itu adalah narkoba, karena bila ia (warga binaan yang terindikasi) minum obat flu beberapa waktu ini akhirnya ikut positif, jadi butuh dikerjakan kontrol lebih detil,” katanya.

To Top