Jakarta, Liputan7up.com – 12 Korban kapal penyeberangan karam yang hilang di Sungai Kapuas, Kalimantan Barat, diketemukan wafat. Polisi menyangka, peristiwa itu disangka kuat karena kapal keunggulan muatan.
Delapan korban terbenam, diketemukan terlebih dulu dalam keadaan tidak bernyawa oleh tim SAR kombinasi, Senin (21/1) tempo hari. Delapan orang itu, terbagi dalam 2 wanita dan 6 lelaki. Seseorang salah satunya, bayi lelaki umur 6 bulan.
“Penelusuran hari ini, kembali temukan 4 korban yang lain, pun dalam kondisi wafat. Dua lelaki, 2 wanita. Jadi komplet, 12 korban wafat diketemukan,” kata Kabid Humas Polda Kalimantan Barat, Kombes Pol Nanang Purnomo, Selasa (22/1).
Nanang menuturkan, tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Kalimantan Barat, awal mulanya sudah masuk dengan Polres Kapuas Hulu dan pun Basarnas Kantor SAR Pontianak.
“Tidak hanya lakukan penelusuran dan evakuasi korban, sekaligus juga lakukan proses identifikasi,” tutur Nanang.
Sejauh ini, motoris kapal penyeberangan itu, Gunawan, masih ditangkap di Mapolres Kapuas Hulu, untuk melakukan kontrol kelanjutan. “Pendapat sesaat, tenggelamnya kapal karen keunggulan muatan. Untuk kapal, dan (muatan motor), semua terbenam dan terikut arus deras,” papar Nanang.
Didapati, kapal motor penyeberangan di Sungai Kapuas, Nanga Seberuang, Kecamatan Semitau, Kapuas Hulu Kalimantan Barat karam, Sabtu (19/1) malam lalu. Waktu peristiwa, kapal mengangkat 24 orang, ditambah muatan 9 unit motor.
Waktu kapal mulai melintas, disangka keunggulan muatan kapal menyebabkan 12 orang hilang, 11 orang selamat dan 1 wafat. Motoris selamat, dan berhasil ditangkap kepolisian.
Tersebut jati diri 12 korban jiwa seperti dikutip Polda Kalimantan Barat:
Korban diketemukan Senin (21/1) :
1. Veronika (P) 33 tahun
2. Julio Waso (L) 6 bulan
3. Alfonsia Helina (P) 41 tahun
4. Aprianus Kansius Lele (L) 27 tahun
5. Stepanus Nalu (L) 40 tahun
6. Corolus Suri (L) 34 tahun
7. Asterius Marianus Lele (L) 30 tahun
8. Vincensius Balu (L) 36 tahun
Korban diketemukan Selasa (22/1) :
9. Manuel Toga (L) 24 tahun
10. Yohana Boki (P) 28 tahun
11. Dareo Dalorosa Meo (P) 33 tahun
12. Marianus Bosko Situ Parera (L) 33 tahun
